Dokumentasi Proses Persiapan Membatik Cap Tulis Printing
Proses selanjutnya disebut proses pelorotan malam. Caranya kain yang telah selesai pada proses pencelupan, dicelupkan kembali ke dalam air panas yang telah diberi bubuk soda abu atau soda ASH. Benda-benda pakai yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah kain, selendang, taplak meja, sprei, sarung bantal, hiasan dinding, gorden dan lain-lain. Bahasan berikut adalah penjelasan tentang bahan, peralatan dan tahap-tahap dalam pembuatan karya batik tulis. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda perhatikan dengan saksama. 1) Tahap pembuatan gambar motif, 2) Tahap pemberian malam, 3) Tahap pemberian warna, 4) Penjemuran 5) Pemasaran. Namun pada kesempatan kali ini kayamara batik akan memberikan gambaran dalam bentuk dokumentasi foto, agar mudah kita dalam berimajinasi ya. Pembaca yang budiman dapat mempelajarinya dengan gambar2 dibawah ini tentunya :
Dari gambar diatas pembaca yang budiman dapat melihat sendiri ini adalah proses mengecap batik, yang dimana sebelumnya cap sudah di bikin terlebih dahulu dengan bahan capt stempel dari bahan tembaga. Unik ya, bahan stemplenya saja tembaga itu sudah termasuk mahal lho harganya coba aja searching di google, harga tembaga per kilonya berapa ? inilah yang menyebabkan batik kian unik dan berharga.
Kalau yang ini merupakan proses pencelupan atau juga bisa mirip dengan proses aktifitas pelorotan. Kalau pencelupan bisa jadi proses pewarnaan yang sebelumnya sudah melalui proses pengecapan stempel dengan lapisan lilin atau malam. Proses ini dapat memakan waktu panjang karena proses ini bisa dilakukan berulang tergantung jumlah warna yang direncanakan. Sedang proses pelorotan memang makin unik karena pelorotan adalah proses pelunturan lapisan malam yang sudah di capkan ke kain. Sehingga nantinya yang tertinggal hanyalah warna motifnya.
Heran, kakeknya ini EXIST pada tiap foto dan frame, ini sama proses celup dan lorot, kalau kakeknya ini memproses ngecap, mantab ya tua – tua masih bekerja ngecap. Proses batik cap ini cukup panas dan menyengat baunya, kalau staminanya tidak kuat bisa drop lho. Makanya hargai karya anak bangsa ya, terutama hargai batiknya, jangan asal beli murah saja. Belimurah belum tentu bagus, dan yang penting adalah cintai produk dalam negeri sendiri, cinta produk buatan tetanggamu sendiri, biar tetangga bisa hidup dan kita saling menghidupi satu – sama lain.
Cerita sejarah dulu ahhh, Batik adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik Jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo, Yogyakarta atau biasa disebut Batik Jogja dan Kota Pekalongan atau yang biasa disebut Batik Pekalongan. Tuh banggalah …
Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, di mana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Ini masih proses ngecap dengan orang yang berbeda, Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009
Proses Ngecap Batik Lagi !! Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Wilayah Persekutuan Malaysia juga membawa Batik bersama mereka. Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan sudah ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, Batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan, dan Batik Minahasa.
Proses Pewarnaan !! Batik tidak luput dari proses pewarnaan, salah satunya melalui proses pewarna alami. Zat pewarna alami untuk bahan tekstil biasanya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti kayu, akar, daun, biji dan bunga. Diperlukan Napthol, yang dimaksud untuk pewarna batik ikat celup bukan jenis napthol yang biasa untuk mewarnai kain jeans tetapi jenis pewarna napthol dingin, disebut napthol dingin karena proses pewarnaannya tidak direbus seperti halnya pewarna napthol untuk jeans pewarna napthol untuk batik yaitu pewarna napthol.
Proses pewarnaan batik !!! dilakukan dengan menggunakan zat warna tekstil. Yang dimaksud pewarna atau zat pewarna batik adalah zat warna tekstil yang dapat digunakan dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara pencelupan maupun coletan pada suhu kamar sehingga tidak merusak lilin sebagai perintang.
Teknik Batik Mengkuas !! Goresan-goresan yang telah dituangkan baik dengan kuas maupun canting telah menghasilkan karya batik yang begitu indah. Batik hasil inovasinya ditawarkan melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram. Disamping itu, juga ditawarkan langsung ke instansi sekolah-sekolah dan desa. Teringat dengan batik Silabi yang merupakan nama batik inovasi yang tak hanya fokus pada batik tulis semata tetapi juga memberi sentuhan tehnik ciprat dan kuas dalam proses pengerjaannya. Yang lebih istimewa lagi, batik Silabi yang ada di SLB Wiyata Dharma sebagian besar pengerjaannya . Penggunaan canting adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan malam agar terbentuk motif batik. Pada umumnya kuas dipergunakan untuk melukis, dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh.
Proses Canting !!! Canting adalah sebuah alat berbentuk cawan kecil dengan dua ujung pipa, ujung yang satu berlubang, sedangkan yang satu lagi tanpa lubang dan merupakan ekor dari cawan yang terbuat dari tembaga. Peralatan Canting yang digunakan : Canting Klowong : digunakan pada tahap awal melapisi kain batik dengan lapisan lilin. Teknik batik tulis dilakukan dengan menorehkan cairan malam/ lilin melalui media canting tulis. Proses pembuatan batik tulis malam/ lilin hamper serupa dengan proses pembuatan batik cap. Cairan malam / lilin harus tetap terjaga pada kondisi suhu 70 derajat celcius. Unik ya benar benar unik.
Batik adalah seni melukis diatas kain menggunakan kain canting. Kami membahas bagaimana cara membuat batik, motif-motif batik, daerah asal batik, dan masih banyak lagi! Setelah proses nyanting selesai, proses selanjutnya adalah pewarnaan dan pelorodan. Pelorodan berfungsi melepaskan malam untuk menghasilkan kain batik yang halus dan bagus. Ada dua teknik menggambar dalam batik tulis, teknik pertama menggambar.
Perajin menggambar pola motif batik pada kain mori. Proses ini dinamakan Nyorek. Nyanting, yakni proses melapisi kain yang sudah berpola dengan malam/lilin cair yang dipanaskan di atas tungku/kompor kecil dengan menggunakan media yang disebut canting. Nembok, yakni proses nyanting. Dalam menyanting, kita harus memiliki rasa sabar dan penuh perasaan. Sehingga akan menghasilkan cantingan yang halus dan tembus pada kain. Berdasarkan ukuran, canting pada umumnya terdapat dua, yaitu canting klowong dan isen.
Menjemur batik adalah langkah terakhir dari suatu siklus proses pembuatan batik. Proses pengeringan dilakukan setelah proses pelorodan dengan soda ash yang bertujuan mematikan warna batik agar tidak luntur. Proses pengeringan batik ada dua macam, yaitu proses pengeringan alami dan proses pengeringan
Ibu sepuh ini adalah pengrajin cap batik. Pengrajin yang membuat pola untuk batik cap. Saya temui di suatu siang saat kebetulan mampir di rumah seorang sahabat di kota Solo. Melihat keasikan para sepuh ini membuat saya tertarik sehingga saya sempatkan mampir dan memperhatikan pekerjaan membuat cap stemple batik. Langkah awal pembuatan cap dimulai dengan mendesain motif batik cap, dengan cara membuat sketsa desain secara manual pada kertas roti atau kertas kalkir, maupun dengan bantuan teknologi desain grafis pada komputer.
Proses pembuatan batik cap tidak seperti proses pembuatan batik tulis dalam proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap berupa stempel besar yang terbuat dari tembaga yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20 cm x 20 cm. Karyawan mulai bekerja setiap harinya pada pukul 08.00 WIB dengan pembagian kerja sebagai berikut : Pria, mengerjakan pengecapan, pewarnaan dan pelorotan. Wanita, mengerjakan Batik Tulis dan 1 orang Wanita bekerja di bagian Penjualan Produk. Upah atau gaji bagi Karyawan dibayarkan dengan sistem harian.
Ini proses Melorot !! Bahan untuk melorod (membersihkan malam) kain, diperlukan air panas mendidih di atas tungku dan Soda Abu atau TRO. Fungsi soda abu tersebut untuk menghindari terjadinya penempelan ulang malam di permukaan kain sehingga kain benar-benar bersih dari malam. Bila proses pemalaman telah selesai maka tahap pengeringan.
Ini Adalah Proses Printing Batik. Batik Printing : ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang akan ditiru, karena batik printing biasanya meniru batik yang sudah ada, namun yang perlu diketahui tentang warna. Warna batik printing kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu muka saja.
Mata saya tertantang ingin membeli batik–batik itu, tetapi saya menahan diri karena harga-harga batik di toko itu sedikit mahal. Saya bertanya kepada penjaga toko bagaimana proses pembuatan batik itu. Beruntung, di toko itu juga terdapat workshop di mana batik–batik itu diproduksi. YA beginilah proses membatik dengan teknik cap, cukup bagus untuk menumbuhkan ekonomi warga.
Canting merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuat karya batik tulis. Alat ini pada umumnya terbuat dari perpaduan bahan tembaga dan kayu. Canting reng-rengan dipergunakan untuk membatik Reng-rengan. Rengan (ngengrengan) ialah batikan pertama kali sesuai dengan pola sebelum dikerjakan lebih lanjut. Orang membatik reng-rengan disebut ngengreng. Pola atau peta ialah batikan yang dipergunakan sebagai contoh model. Rengan dapat diartikan kerangka. Biasanya canting reng-rengan dipergunakan khusus untuk membuat kerangka pola tersebut, sedangkan isen atau isi bidang dibatik dengan mempergunakan canting isen sesuai dengan isi bidang yang diinginkan. Batikan hasil mencontoh pola batik kerangka ataupun bersama isi disebut Polan. Canting reng-rengan bercucuk sedang dan tunggal. Canting Isen ialah canting untuk membatik isi bidang, atau untuk mengisi polan. Canting isen bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap.
Proses Pembuatan Cap Batik. Laweyan menjadi salah satu pusat batik yang tertua dan terkenal di Kota Solo setelah Kampung Batik Kauman. Kampung ini memiliki luas area 24.83 hektar dan berpenduduk kira-kira 2500 penduduk di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik. Kampung batik Laweyan adalah salah satu daerah wisata yang sengaja disediakan oleh pemerintah Kota Solo untuk mengundang para wisatawan asing dan domestik melihat-lihat Batik. Kampung Batik Laweyan dinilai sebagai kawasan sentra Batik di Kota Solo dan sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahunn 1546.
Pengrajin stempel cap batik, ketekunan para sepuh menciptakan motif batik. Di sebuah kios kecil di dalam kampung Premulo , dekat dengan kawasan batik yang terkenal di kota Solo, Laweyan, tampak dua orang bapak sepuh yang terlihat tekun dengan tang kecil di tangan dan asik. Pada awalnya, teknik ini digunakan untuk menyiasati permintaan pasar yang pada saat itu memang banyak dibutuhkan orang-orang. Oleh karena itu, teknik cap ini menjadi suatu solusi. Sebenarnya, sistem pembuatan ini hampir sama dengan pembuatan batik tulis yaitu menggunakan malam. Demikian proses dan gambar gambar proses membatik, asik ya ? Semoga bermanfaat ya.